Rosalia Rahma Putri, seorang perempuan muda, enerjik, juga
hijaber yang sempat dijumpai oleh penulis beberapa hari yang lewat. Panggilan
akrabnya Ocha, asal Cimahi bercita-cita memiliki sebuah pabrik untuk produk
andalannya cuanki, ya cuanki?! Mereknya Lakoca.
Sekarang
Cuanki tinggal seduh doang!
Dengan dikemas berbeda, sebuah produk bisa menjadi lebih menarik dan membangkitkan rasa penasaran untuk mencicipinya. Lakoca misalnya. Dengan tagline-nya, "Cara Baru Menikmati Cuanki" Lakoca diharapkan bisa memberikan warna baru dalam hal penyajian cuanki.
Lakoca menjanjikan rasa yang memikat, olahan cuankinya tanpa MSG dan bahan pengawet. Jadi bagi Anda yang merasa cunkier sejati akan dimanjakan dengan Lakoca. Pasalnya, Lakoca dirancang sedemikian rupa agar bisa portabel, handy, mudah untuk dibawa kemana-mana.
Saya sempat heran dengan merek Lakoca. "Lakoca itu berasal dari bahasa Itali, "La" yang berarti enak. Lalu, orang-orang penasaran juga, 'Koca nya apa?' Ya udah aku sebut, Lakoca menjadi Laku ku Oca" ujar Ocha sambil tertawa renyah.



Lakoca sendiri ibarat sebuah jawaban dari yang dicita-citakan oleh perempuan sulung dari 7 bersaudara ini. "Saya pernah jualan kurupuk banjur. Dari dulu suka berdagang, Alhamdulillah sekarang bisa memiliki brand sendiri... Allah memberikan kunci perantaranya sekarang." kata Ocha seraya tersenyum senang.
Kini Lakoca memperkerjakan 5 orang pegawai yang semuanya tuna rungu. "Saya memiliki adik tuna rungu, dan kami dipandang sebelah mata dengan kondisi ini. Inilah yang memotivasi saya untuk membuka lapangan pekerjaan untuk adik dan para tuna rungu lainnya." jelas Ocha.
Kini, Ocha sudah sedikit lega, brand yang dibanggakannya, Lakoca sudah berjalan dengan sedikit target lagi, yaitu memiliki sistem kerja yang baik di tubuh Lakoca. Ya kita doakan saja semoga apa yang ditargetkan bisa tercapai.
Untuk pembaca, semoga artikel, Mengenal Penemu Cuanki Instant Lakoca ini bisa menginspirasi Anda. Bahwa sebagai manusia kita tidak usah takut dengan menjalankan sebuah cita-cita. Terbukti sebuah cita-cita yang diimpikan bisa Tuhan berikan untuk hambanya yang berusaha. Meskipun otodidak Ocha berhasil memutarkan roda bisnis Cuanki Instant Lakoca.
Rosalia
atau akrab disapa Ocha, founder Lakoca

Tips Merancang Sebuah Kemasan
Pembaca perhatikan deh kemasan Lakoca; gaul, anak muda banget, dan trendi. Saya sempat tanyakan kepada Ocha, mengenai tips mendesain sebuah kemasan (design product). Ocha menjawab, "Saya diskusi dengan desainer yang berpengalaman seputar packaging. Saling tukar pendapat, kemauan saya diungkapkan, lalu oleh pembuat kemasan (desainer) diterjemahkan. jadilah seperti itu (kemasan Lakoca-red). -
Cuanki..
Sering denger namanya, makanan
yang lumayan ngehits dari Bandung. Di kawasan Tebet – Jakarta, sekarang juga
udah banyak yang jual sih, walaupun saya belum sempat mencobanya.
Kira – kira dua minggu lalu, saya
terlibat pembicaraan bersama teman di twitter tentang cuanki instan yang kemudian
disamber oleh penjual cuanki instan dengan merk Lakoca. Pembicaraan yang
kemudian membuat saya menerima kiriman cuanki ini sehingga saya bisa
mencobanya.
Memerlukan waktu dua hari hingga
saya mencoba cuanki instan ini setelah sampai di tangan. Kenapa? Karena satu
dan lain hal, saya terlalu kenyang untuk mencobanya di malam hari. Alhasil kemasan
Lakoca ini membuat orang rumah bertanya – tanya. Ribet deh ngejelasinnya,
secara saya pribadi juga gak tahu persis apa itu cuanki, hehe.
Ketika akhirnya saya membuka
kemasan berbentuk cup ini, isinya adalah potongan siomay yang digoreng (sesuai
nama di ingredients), 3 macam bumbu bubuk dan minyak.
Cara memasaknya:
Pertama,
plastik siomay dibuka
dan dituang ke dalam cup yang sudah tersedia, lalu seduh dengan air
panas
minimum 10 menit dengan menutup kembali cup tersebut. Airnya gak boleh
kebanyakan. Jujur, saya bingung dengan jumlah air yang harus dimasukkan.
Saya melihat garis batas di dalam kotak, mungkin itu adalah penunjuk
batas
untuk air di dalam cup.
Setelah lebih kurang 10 menit,
baru deh masukkan bumbu lainnya beserta minyak, aduk dan siap dimakan.
Penilaian
Rasa kuah :
Pedasss. Bagi saya
yang suka pedas, rasa cuanki instan ini sangat pedasss. Soal
kelezatannya udah pas lah. Sampai gak tersisa di cup saking enaknya.
Rasa cuanki/isian berupa siomay
goreng : ini juaranya. Enakkk bangetts. Memang sih kalau cuma 10 menit, kita
masih merasakan siomay goreng tersebut agak keras. Tapi disitulah nikmatnya. Setelah
mencoba cup yang kedua dengan waktu seduh lebih dari 10 menit, siomay goreng
tersebut menjadi benar – benar lembut dan saya malah kurang suka.
Porsi : kurang banyak. Hehehehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar